NO | NAMA | NIP | UNIT KERJA | TANDATANGAN | ||
1 | Dahiyat,S.Pd | 196301071986101001 | SDN Talagasari I | |||
2 | Usep Mulyana | 196803161991031005 | SDN Talagasari I | |||
3 | Suwarto | 195407161976041001 | SDN Talagasari I | |||
4 | Suyanti | 195810191977042001 | SDN Talagasari I | |||
5 | Ahmad Busaeri | 196711182005011003 | SDN Talagasari I | |||
6 | Maman Gunawan | 196606152007011014 | SDN Talagasari I | |||
7 | Idin Wahidin | 196806142008011003 | SDN Talagasari I | |||
8 | Suparmi | 195701151977042001 | SDN Talagasari II | |||
9 | Euis Suhartini | 196103031982042002 | SDN Talagasari II | |||
10 | Leli Sulastri | 196108091982042003 | SDN Talagasari II | |||
11 | Udin Mahpudin | 196302191984101004 | SDN Talagasari II | |||
12 | Toto Supriatna | 196510052003121003 | SDN Talagasari II | |||
13 | Hasan As'ari | 196902062005011003 | SDN Talagasari II | |||
14 | Siti Suminarsih | SDN Talagasari II | ||||
15 | Iyan Sukria | 195205301975021003 | SDN Talagasari III | |||
16 | Hj.Yulistini | 195505131974022002 | SDN Talagasari III | |||
17 | Slamet Margani | 196809012000121001 | SDN Talagasari III | |||
18 | Iis Aisyah | 196709112008012001 | SDN Talagasari III | |||
19 | Yani Suryani | 198209112008012006 | SDN Talagasari III | |||
20 | Hj.Umliah | 195902131980112002 | SDN Talagasari III | |||
21 | Hj .Ai Hasanah | 196201221983052002 | SDN Talagasari IV | |||
22 | Sukasno | 195706191978041001 | SDN Talagasari IV | |||
23 | Hendro | 196606131991101004 | SDN Talagasari IV | |||
24 | Dasim Dana Ismaya | 196906292008011005 | SDN Talagasari IV | |||
25 | Ajat Sudrajat | 196403171984101001 | SDN Talagasari IV | |||
26 | Ade Sukardi ,S.Pd | 196603101988031010 | SDN Pasirmukti | |||
27 | Jajam Samsudin | 195807081984101003 | SDN Pasirmukti | |||
28 | Epi Apriati | 196704112002122002 | SDN Pasirmukti | |||
29 | Endang Hasan | 196505282007011005 | SDN Pasirmukti | |||
30 | Rohman | 196609142008011002 | SDN Pasirmukti | |||
31 | Bahrum Maulana | 196802132008011001 | SDN Pasirmukti | |||
32 | Jono Susilo | 195604131977041002 | SDN Kalibuaya II | |||
33 | Iyon Karyono | 195908241981091001 | SDN Kalibuaya II | |||
34 | E.Rosmawati | 196612051988032004 | SDN Kalibuaya II | |||
35 | Jenal | 196703112005011003 | SDN Kalibuaya II | |||
36 | Komariah | 196506072008012002 | SDN Kalibuaya II | |||
37 | Yuyun Yuningsih | 195910151979122003 | SDN Kalibuaya II | |||
38 | Yeyen Mulyani,S.Pd | 195903081979122002 | SDN Cadasakertajaya I | |||
39 | Sajiran | 195704111978051001 | SDN Cadasakertajaya I | |||
40 | Siti Maemunah | SDN Cadasakertajaya I | ||||
41 | Euis Kartika,S.Pd | 197004061077032004 | SDN Cadasakertajaya I | |||
42 | Cece Rancajaya | 196808122008011003 | SDN Cadasakertajaya I | |||
43 | Dwi Mulyani | SDN Cadasakertajaya I | ||||
44 | Udin Mastayudin,S.Pd | 196309101988031008 | SDN Cadasakertajaya II | |||
45 | Suminingsih | 195902101982042001 | SDN Cadasakertajaya II | |||
46 | Husen Permana | 196312221984121002 | SDN Cadasakertajaya II | |||
47 | Aceng Anang Permana | 196210211983051002 | SDN Cadasakertajaya II | |||
48 | Uhan Suhartini | 196703192002122001 | SDN Cadasakertajaya II | |||
49 | Suhendi Permana,S.Pd | 196711081991031007 | SDN Ciwulan I | |||
50 | Abdul Rohman ,S.Pd | 196106121982041003 | SDN Ciwulan I | |||
51 | Ely Herliah | 196303061983052004 | SDN Ciwulan I | |||
52 | Sarma | SDN Ciwulan I | ||||
53 | Imat Rohimat | 196811112008121011 | SDN Ciwulan I | |||
54 | Kosar,S.Pd | 196205121983051004 | SDN Linggarsari I | |||
55 | Sukarta | 196806122007011023 | SDN Linggarsari I | |||
56 | Abdul Rojak | 197105082006041008 | SDN Linggarsari I | |||
57 | Rika Kurnia Ulfa | 198301102009032002 | SDN Linggarsari I | |||
58 | Siti Kulsum | 198203112010042011 | SDN Linggarsari I | |||
59 | Toyib Sastra Mulyana,S.Pd | 196208041983051003 | SDN Pulosari | |||
60 | E.Sirojudin | 196611071990031006 | SDN Pulosari | |||
61 | Tati Maryati | 196602011992092001 | SDN Pulosari | |||
62 | Habudin | 196806132008011004 | SDN Pulosari | |||
63 | Nacep Suryana | 196911222000011001 | SDN Pulosari | |||
64 | Iim Mulhimah | SDN Pulosari |
Minggu, 23 Januari 2011
KELOMPOK KERJA GURU (KKG) 02 UPTD TK,SD KECAMATAN TELAGASARI
Sabtu, 22 Januari 2011
PASANG SURUT “MARTABAT “ GURU
Guru....oh...guru......Dulu jamannya orde lama , guru disanjung dihormati, digugu dan ditiru. Guru dianggap orang yang serba tahu dan serba bisa. Bahkan tidak jarang seorang guru muda yang baru "dibenum" (diangkat), datang ke Karawang dari Priangan ,terutama Sumedang, Kuningan dan Garut, dengan modal SK dari bapak gubernur untuk mengajar anak-anak sekolah rakyat (sekarang SD), tersandung di Karawang tak bisa pulang ke tempat asal, karena digaet oleh gadis-gadis Karawang yang kebanyakan berasal dari keluarga tokoh atau orang kaya. Mereka bangga sekali punya mantu guru , orang pinter bahkan dianggap segala bisa. Pa guru Anu mantunya pa Lurah, Pa Guru Anu mantunya pa haji dst. Tapi tidak semua guru yang datang ke Karawang bernasib seperti itu, karena memang nasib ada di tangan Allah. Gaji guru ketika itu tidak seberapa bila diukur dengan kebutuhan hidup sehari-hari.Pa Haji Wana Wijana yang mantan anggota DPRD Kabupaten Karawang , juga mantan guru SD yang diimpor dari Sumedang tahun 1961, menuturkan kepada Pelita Karawang On Line, bahwa kehidupannya sebagai guru SD ketika itu (tahun 60 an,pen) sangatlah jauh dengan keadaan sekarang. “Dulu pertama datang di Karawang gaji saya sekitar tujuh ratus rupiah. Dengan uang itu paling cukup untuk hidup sepuluh hari. Untuk menyambung hidup, saya harus gaul dengan masyarakat. Apa saja yang bisa dilakukan yang penting dapat duit dan halal.” Demikian tutur pa Haji.
Bagi guru yang bernasib baik menjadi mantu pa Lurah, atau mantu pa Haji Anu yang sawahnya puluhan hektar, gaji kecil tidaklah menjadi masalah. Tetapi bagi yang lainnya tentu sangatlah bermasalah. Kondisi seperti itu membuat para guru menjadi kreatif menantang kehidupan. Memprihatinkan memang. Kesederhanaan menjadi icon yang melekat. Gambar Umar Bakri adalah potret guru ketika itu. Tapi, walau kondisi seperti itu semangat pengabdian kepada bangsa dan Negara sangatlah patut dibanggakan. Dikelompok pegawai negeri, guru dianggap pegawai yang lugu , manut dan tak banyak ulah, tak banyak tuntutan. Wajar kalau ada yang bilang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Guru dijaman Orde Baru.
Pemerintahan Orde Baru berusaha membangun bangsa ini, termasuk membangun pendidikan. Dimana-mana dilakukan perbaikan-perbaikan. Kurikulum diperbaiki, gedung-gedung sekolah dibangun, fasilitas diperbaiki. Gaji guru juga diperbaiki. Menteri P dan K , Mashuri,SH pernah mencanangkan kenaikan gaji guru dalam satu pelita menjadi 30 kali lipat. Dan itu memang hampir tercapai, sesuai dengan perkembangan nilai uang dan inflasi ketika itu. Tingkat kesejahteraanpun meningkat. Pola hiduppun meningkat pula. Perubahan itu tidak lepas dari upaya perjuangan organisasi guru PGRI. Sayangnya iklim politik saat itu memberikan peluang yang sangat luas untuk terjun kekancah politik praktis, walaupun yang dimaksud adalah menjadi politisi Golkar, sehingga banyak kaum guru yang “tega” menterlantarkan lahan yang membesarkannya, yaitu profesi guru.
Guru Saat ini.
Jabatan guru saat ini menjadi buruan. Orang yang dulu memandang sebelah mata, kini meliriknya. Perguruan-perguruan Tinggi yang membuka program keguruan, penuh sesak oleh mahasiswa yang berharap jadi guru. Coba lihat, Universitas Singperbangsa Karawang (UNSIKA), dalam upaya menggenjot jumlah mahasiswanya sebagai persyaratan menjadi universitas negeri, sebagian besar disuplai oleh mahasiswa-mahasiswa calon guru dan guru yang melanjutkan studinya. Apa yang mendorong mereka begitu tinggi antusias menjadi guru.
Pelita Karawang On Line berusaha menelusurinya. Seorang mahasiswa program Sarjana FKIP jurusan Pendidikan Matematika ketika ditanya kenapa ambil jurusan keguruan, jawabannya singkat. “Guru gajinya besar kerjanya tidak terlalu berat” katanya. Bila jawaban ini mewakili sebagian besar para mahasiswa tersebut, maka kita harus pandai menterjemahkan. Gejala apa sebenarnya yang sedang terjadi. Guru, gajinya besar kalau dibanding dengan gaji masa-masa lalu dan sudah mendapat sertifikasi. Tugasnya tidak bisa dikatakan enteng, sebab dia bertanggung jawab atas kualitas bangsa ini dimasa mendatang. Pemerintah harus tanggap terhadap gejala ini agar tidak tergelincir dalam kegagalan membangun bangsa melalui bidang pendidikan. Ingat, yang kita bangun saat ini adalah kualitas, bukan kuantitas. (jkr). Sumber:Pelita Karawang On Line.
Kegiatan Pramuka Boleh Gunakan Dana BOS
Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan diperlebar lagi. Wakil Presiden Boediono, di sela kunjungannya ke Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, Selasa (14/12) kemarin menyatakan, kegiatan kepramukaan di sekolah akan diperbolehkan menggunakan dana BOS. "Penggunaan dana BOS akan dikaitkan untuk kegiatan kepramukaan," ujar Wapres.
Kementerian Pendidikan Nasional menurutnya, akan memberikan dukungan untuk kegiatan kepramukaan tersebut. Selain dana BOS, Kemendiknas juga akan memberikan dukungan penyediaan pelatih pramuka, mulai dari tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga ke sekolah-sekolah.
Semua itu akan berlaku di sekolah negeri maupun swasta. Wapres Boediono mengatakan, pada 2011, kegiatan kepramukaan akan diprioritaskan untuk pembentukan karakter. Menurut Wapres, hal ini penting karena pembentukan sikap dan karakter adalah masalah penting yang bisa dibentuk dari berbagai segi. "Bisa ruwet kalau hanya teori terus," ujar Wapres.
Karena itu, langkah praktis mulai 2011 akan dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. Pembentukan karakter dengan sasaran anak-anak usia SD dan SMP yang dalam masa pembentukan dinilai Wapres akan bisa lebih optimal. "Intinya, kegiatan kepramukaan yang benar, bukan hanya pakai baju seragam saja, tapi yang benar-benar bisa memberikan pembentukan karakter," ujarnya.
Kementerian Pendidikan Nasional menurutnya, akan memberikan dukungan untuk kegiatan kepramukaan tersebut. Selain dana BOS, Kemendiknas juga akan memberikan dukungan penyediaan pelatih pramuka, mulai dari tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga ke sekolah-sekolah.
Semua itu akan berlaku di sekolah negeri maupun swasta. Wapres Boediono mengatakan, pada 2011, kegiatan kepramukaan akan diprioritaskan untuk pembentukan karakter. Menurut Wapres, hal ini penting karena pembentukan sikap dan karakter adalah masalah penting yang bisa dibentuk dari berbagai segi. "Bisa ruwet kalau hanya teori terus," ujar Wapres.
Karena itu, langkah praktis mulai 2011 akan dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. Pembentukan karakter dengan sasaran anak-anak usia SD dan SMP yang dalam masa pembentukan dinilai Wapres akan bisa lebih optimal. "Intinya, kegiatan kepramukaan yang benar, bukan hanya pakai baju seragam saja, tapi yang benar-benar bisa memberikan pembentukan karakter," ujarnya.
Sumber:Gapura Winaya Pelita Karawang On Line
Langganan:
Postingan (Atom)