Minggu, 23 Januari 2011

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) 02 UPTD TK,SD KECAMATAN TELAGASARI











NO NAMA NIP UNIT KERJA

TANDATANGAN
       

 
1 Dahiyat,S.Pd 196301071986101001 SDN Talagasari I

 
2 Usep Mulyana 196803161991031005 SDN Talagasari I

 
3 Suwarto 195407161976041001 SDN Talagasari I

 
4 Suyanti 195810191977042001 SDN Talagasari I

 
5 Ahmad Busaeri 196711182005011003 SDN Talagasari I

 
6 Maman Gunawan 196606152007011014 SDN Talagasari I

 
7 Idin Wahidin 196806142008011003 SDN Talagasari I

 
8 Suparmi 195701151977042001 SDN Talagasari II

 
9 Euis Suhartini 196103031982042002 SDN Talagasari II

 
10 Leli Sulastri 196108091982042003 SDN Talagasari II

 
11 Udin Mahpudin 196302191984101004 SDN Talagasari II

 
12 Toto Supriatna 196510052003121003 SDN Talagasari II

 
13 Hasan As'ari 196902062005011003 SDN Talagasari II

 
14 Siti Suminarsih   SDN Talagasari II

 
15 Iyan Sukria 195205301975021003 SDN Talagasari III

 
16 Hj.Yulistini 195505131974022002 SDN Talagasari III

 
17 Slamet Margani 196809012000121001 SDN Talagasari III

 
18 Iis Aisyah 196709112008012001 SDN Talagasari III

 
19 Yani Suryani 198209112008012006 SDN Talagasari III

 
20 Hj.Umliah 195902131980112002 SDN Talagasari III

 
21 Hj .Ai Hasanah 196201221983052002 SDN Talagasari IV

 
22 Sukasno 195706191978041001 SDN Talagasari IV

 
23 Hendro 196606131991101004 SDN Talagasari IV

 
24 Dasim Dana Ismaya 196906292008011005 SDN Talagasari IV

 
25 Ajat Sudrajat 196403171984101001 SDN Talagasari IV

 
26 Ade Sukardi ,S.Pd 196603101988031010 SDN Pasirmukti

 
27 Jajam Samsudin 195807081984101003 SDN Pasirmukti

 
28 Epi Apriati 196704112002122002 SDN Pasirmukti

 
29 Endang Hasan 196505282007011005 SDN Pasirmukti

 
30 Rohman 196609142008011002 SDN Pasirmukti

 
31 Bahrum Maulana 196802132008011001 SDN Pasirmukti

 
32 Jono Susilo 195604131977041002 SDN Kalibuaya II

 
33 Iyon Karyono 195908241981091001 SDN Kalibuaya II

 
34 E.Rosmawati 196612051988032004 SDN Kalibuaya II

 
35 Jenal 196703112005011003 SDN Kalibuaya II

 
36 Komariah 196506072008012002 SDN Kalibuaya II

 
37 Yuyun Yuningsih 195910151979122003 SDN Kalibuaya II

 
38 Yeyen Mulyani,S.Pd 195903081979122002 SDN Cadasakertajaya I

 
39 Sajiran 195704111978051001 SDN Cadasakertajaya I

 
40 Siti Maemunah   SDN Cadasakertajaya I

 
41 Euis  Kartika,S.Pd 197004061077032004 SDN Cadasakertajaya I

 
42 Cece Rancajaya 196808122008011003 SDN Cadasakertajaya I

 
43 Dwi Mulyani   SDN Cadasakertajaya I

 
44 Udin Mastayudin,S.Pd 196309101988031008 SDN Cadasakertajaya II

 
45 Suminingsih 195902101982042001 SDN Cadasakertajaya II

 
46 Husen Permana 196312221984121002 SDN Cadasakertajaya II

 
47 Aceng Anang Permana 196210211983051002 SDN Cadasakertajaya II

 
48 Uhan Suhartini 196703192002122001 SDN Cadasakertajaya II

 
49 Suhendi Permana,S.Pd 196711081991031007 SDN Ciwulan I

 
50 Abdul Rohman ,S.Pd 196106121982041003 SDN Ciwulan I

 
51 Ely Herliah 196303061983052004 SDN Ciwulan I

 
52 Sarma   SDN Ciwulan I

 
53 Imat Rohimat 196811112008121011 SDN Ciwulan I

 
54 Kosar,S.Pd 196205121983051004 SDN Linggarsari I

 
55 Sukarta 196806122007011023 SDN Linggarsari I

 
56 Abdul Rojak 197105082006041008 SDN Linggarsari I

 
57 Rika Kurnia Ulfa 198301102009032002 SDN Linggarsari I

 
58 Siti Kulsum 198203112010042011 SDN Linggarsari I

 
59 Toyib Sastra Mulyana,S.Pd 196208041983051003 SDN Pulosari

 
60 E.Sirojudin 196611071990031006 SDN Pulosari

 
61 Tati Maryati 196602011992092001 SDN Pulosari

 
62 Habudin 196806132008011004 SDN Pulosari

 
63 Nacep Suryana 196911222000011001 SDN Pulosari

 
64 Iim Mulhimah   SDN Pulosari

 

Sabtu, 22 Januari 2011

PASANG SURUT “MARTABAT “ GURU

Guru....oh...guru......Dulu jamannya orde lama , guru disanjung dihormati, digugu dan ditiru. Guru dianggap orang yang serba tahu dan serba bisa. Bahkan tidak jarang seorang guru muda yang baru "dibenum" (diangkat), datang ke Karawang dari Priangan ,terutama Sumedang, Kuningan dan Garut, dengan modal SK dari bapak gubernur untuk mengajar anak-anak sekolah rakyat (sekarang SD), tersandung di Karawang tak bisa pulang ke tempat asal, karena digaet oleh gadis-gadis Karawang yang kebanyakan berasal dari keluarga tokoh atau orang kaya. Mereka bangga sekali punya mantu guru , orang pinter bahkan dianggap segala bisa. Pa guru Anu mantunya pa Lurah, Pa Guru Anu mantunya pa haji dst. Tapi tidak semua guru yang datang ke Karawang bernasib seperti itu, karena memang nasib ada di tangan Allah. Gaji guru ketika itu tidak seberapa bila diukur dengan kebutuhan hidup sehari-hari.Pa Haji Wana Wijana yang mantan anggota DPRD Kabupaten Karawang , juga mantan guru SD yang diimpor dari  Sumedang  tahun 1961, menuturkan kepada Pelita Karawang On Line, bahwa kehidupannya sebagai guru SD ketika itu (tahun 60 an,pen) sangatlah jauh dengan keadaan sekarang. “Dulu pertama datang di Karawang gaji saya sekitar tujuh ratus rupiah. Dengan uang itu paling cukup untuk hidup sepuluh hari. Untuk menyambung hidup, saya harus gaul dengan masyarakat. Apa saja yang bisa dilakukan yang penting dapat duit dan halal.” Demikian tutur pa Haji. 

Bagi guru yang bernasib baik menjadi mantu pa Lurah, atau mantu pa Haji Anu  yang sawahnya puluhan hektar, gaji kecil tidaklah menjadi masalah. Tetapi bagi yang lainnya tentu sangatlah bermasalah. Kondisi seperti itu membuat para guru menjadi kreatif menantang kehidupan. Memprihatinkan memang. Kesederhanaan menjadi icon yang melekat. Gambar Umar Bakri adalah potret guru ketika itu. Tapi, walau kondisi seperti itu semangat pengabdian kepada bangsa dan Negara sangatlah patut dibanggakan. Dikelompok pegawai negeri, guru dianggap pegawai yang lugu , manut dan tak banyak ulah, tak banyak tuntutan. Wajar kalau ada yang bilang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Guru dijaman Orde Baru.
Pemerintahan Orde Baru berusaha membangun bangsa ini, termasuk membangun pendidikan. Dimana-mana dilakukan perbaikan-perbaikan. Kurikulum diperbaiki, gedung-gedung sekolah dibangun, fasilitas diperbaiki. Gaji guru juga diperbaiki. Menteri P dan K , Mashuri,SH pernah mencanangkan kenaikan gaji guru dalam satu pelita menjadi 30 kali lipat. Dan itu memang hampir tercapai, sesuai dengan perkembangan nilai uang dan inflasi ketika itu. Tingkat kesejahteraanpun meningkat. Pola hiduppun meningkat pula. Perubahan itu tidak lepas dari upaya perjuangan organisasi guru PGRI.  Sayangnya iklim politik saat itu memberikan peluang yang sangat luas untuk terjun kekancah politik praktis, walaupun yang dimaksud adalah menjadi politisi Golkar, sehingga banyak kaum guru yang “tega” menterlantarkan lahan yang membesarkannya, yaitu profesi guru.

Guru Saat ini.

Jabatan guru saat ini menjadi buruan.  Orang yang dulu memandang sebelah mata, kini meliriknya. Perguruan-perguruan Tinggi yang membuka program keguruan, penuh sesak oleh mahasiswa yang berharap jadi guru. Coba lihat, Universitas Singperbangsa Karawang (UNSIKA), dalam upaya menggenjot jumlah mahasiswanya sebagai persyaratan menjadi universitas negeri, sebagian besar disuplai oleh mahasiswa-mahasiswa calon guru dan guru yang melanjutkan studinya. Apa yang mendorong mereka begitu tinggi antusias menjadi guru. 
 
Pelita Karawang On Line berusaha menelusurinya. Seorang mahasiswa program Sarjana FKIP jurusan Pendidikan Matematika ketika ditanya kenapa ambil jurusan keguruan, jawabannya singkat.  “Guru gajinya besar kerjanya tidak terlalu berat” katanya. Bila jawaban ini mewakili sebagian besar para mahasiswa tersebut, maka kita harus pandai menterjemahkan. Gejala apa sebenarnya yang sedang terjadi. Guru, gajinya besar kalau dibanding dengan gaji masa-masa lalu dan sudah mendapat sertifikasi. Tugasnya tidak bisa dikatakan enteng, sebab dia bertanggung jawab atas kualitas bangsa ini dimasa mendatang. Pemerintah harus tanggap terhadap gejala ini agar tidak tergelincir dalam kegagalan membangun bangsa melalui bidang pendidikan. Ingat, yang kita bangun saat ini adalah kualitas, bukan kuantitas. (jkr). Sumber:Pelita Karawang On Line.

Kegiatan Pramuka Boleh Gunakan Dana BOS

Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan diperlebar lagi. Wakil Presiden Boediono, di sela kunjungannya ke Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, Selasa (14/12) kemarin menyatakan, kegiatan kepramukaan di sekolah akan diperbolehkan menggunakan dana BOS. "Penggunaan dana BOS akan dikaitkan untuk kegiatan kepramukaan," ujar Wapres.

Kementerian Pendidikan Nasional menurutnya, akan memberikan dukungan untuk kegiatan kepramukaan tersebut. Selain dana BOS, Kemendiknas juga akan memberikan dukungan penyediaan pelatih pramuka, mulai dari tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga ke sekolah-sekolah.

Semua itu akan berlaku di sekolah negeri maupun swasta. Wapres Boediono mengatakan, pada 2011, kegiatan kepramukaan akan diprioritaskan untuk pembentukan karakter. Menurut Wapres, hal ini penting karena pembentukan sikap dan karakter adalah masalah penting yang bisa dibentuk dari berbagai segi. "Bisa ruwet kalau hanya teori terus," ujar Wapres.

Karena itu, langkah praktis mulai 2011 akan dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. Pembentukan karakter dengan sasaran anak-anak usia SD dan SMP yang dalam masa pembentukan dinilai Wapres akan bisa lebih optimal. "Intinya, kegiatan kepramukaan yang benar, bukan hanya pakai baju seragam saja, tapi yang benar-benar bisa memberikan pembentukan karakter," ujarnya.

Sumber:Gapura Winaya Pelita Karawang On Line

Tags

PROPIL

Blog Archive

BERITA POPULER